Langsung ke konten utama

Apresiasi Drama

Drama meliputi 2 bidang seni yaitu
1.      Seni Sastra      : drama adalah bahaan bacaan
2.      Seni Pentas      : drama adalah seni pertunjukan
Jenis apresiasi drama
-          Apresiasi drama langsung
Berhadapan / interaksi secara langsung dengan karya sastra drama baik dalam bentuk teks tulisan maupun dalam bentuk pementasan.
-          Apresiasi drama tidak langsung
Ketika kita belajar teori drama, sejarah drama, kritik drama.
Jenis-jenis tokoh
Hal –hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tokoh adalah
-          Dimensi Fisiologi        : ciri-ciri badan / tubuh
-          Dimensi Sosiologi       : status sosial, pendidikan, dan pekerjaan

1.      Tokoh berdasarkan peranannya
·         Tokoh Utama
·         Tokoh Pembantu
2.      Berdasarkan Perwatakannya
·         Tokoh Berkembang           : adanya perubahan sifat
·         Tokoh Statis                      : sifat tokoh tetap dari awal hingga akhir
·         Tokoh serba bias               : tokoh yang berperan serba bias
3.      Berdasarkan Sifat tokoh
·         Tokoh Protagonis  : baik
·         Tokoh Antagonis  : Penentang
·         Tokoh Tritagonis   : Penengah

Unsur-unsur dalam naskah drama
-          Babak : bagian naskah yang merangkumsemua peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu, tempat, dan peristiwa.
-          Adegan : bagian dari babak yang ditandai dengan pergantian formasi / posisi pemain di atas pentas.
-          Dialog : percakapan antara tokoh satu dengan tokoh lainnya yang menjadi pusat tumpuan berbagai unsur struktur drama.
-          Petunjuk Lakuan : berisi penjelasan kepada pembaca dan awak pementasan (sutradara, pemeran, penata seni, dsb ) mengenai keadaan, suasana, peristiwa atau perbuatan tokoh.
-          Prolog : bagian naskah drama yang ditempatkan pada bagian awal drama. Berfungsi sebagai pengantar untuk mengungkapkan keterangan tentang cerita yang akan disajikan.
-          Epilog : bagian akhir naskah drama yang berisi kesimpulan pengarang mengenai cerita, nasihat, dan pesan moral.
-          Tema : sesuatu yang ingin disampaikan pengarang itu terurai dalam unsur drama.
-          Penokohan : sifat atau kedudukan tokoh.
-          Alur : rangkaian peristiwa yang dihubungkan dengan hukum sebab-akibat.
-          Bahasa : unsur yang tidak kalah penting dalam penulisan naskah drama.
- Solilokui : ungkapan pikiran seorang tokoh yang diungkapkan dalam bentuk                                        percakapan pada diri sendiri.
-          Aside : bagian dari naskah drama yang  diucapkan seorang pemain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengimbuhan: Imbuhan me- + KTSP

Sebelumnya, silakan jawab beberapa pertanyaan ini. Tentukan penulisan imbuhan me- yang tepat di antara kedua kata berikut! 1. mengkontrak atau mengontrak 2. mensejahterakan atau menyejahterakan 3. mempaku atau memaku 4. mentraktir atau menraktir 5. mengkonsolidasi atau mengonsolidasi 6. mempengaruhi atau memengaruhi 7. mempercayai atau memercayai 8. memperhatikan atau memerhatikan 9. mempertinggi atau memertinggi 10. mempunyai atau memunyai Dari kesepuluh jawaban tersebut, silakan hitung jawaban kamu yang benar. Jawaban yang tepat adalah 1. mengontrak 2. menyejahterakan 3. memaku 4. mentraktir 5. mengonsolidasi 6. memengaruhi 7. memercayai 8. memerhatikan 9. mempertinggi 10. mempunyai Jika jawaban kamu ada yang salah, silakan lanjutkan membaca tulisan ini karena saya akan memberikan beberapa petunjuk mengenai hal tersebut. Namun, jika benar semua, selamat, tandanya kamu sudah menguasai pengimbuhan me- sehingga tidak perlu memba...

Analisis Gerakan Feminisme Puisi "Surat Seorang Istri" Karya W.S.Rendra

W.S.Rendra adalah salah satu penulis terkenal Indonesia yang karyanya paling banyak disukai generasi zaman sekarang. Karyanya yang paling banyak adalah berupa puisi dan syair yang lebih mengisahkan kehidupan kaum wanita. Dalam sejarah hidup beliau, dia sudah mulai mengenal lawan jenis saat usia 11 tahun, dia punya banyak teman. Daya Tarik dari tingkah laku beliau sudah barang tentu memikat gadis-gadis. Memang beliau tampak sebagai anak yang gemar menggoda saat itu. Mungkin hal inilah yang menyebabkan karya-karyanya lebih mengisahkan kaum wanita. Salah satu karyanya yang terkenal dalam buku Puisi-Puisi Cinta adalah puisi yang berjudul “Surat Seorang Istri” yaitu pada halaman 32. Gerakan feminime dalam pusi Surat Seorang Istri karya W.S.Rendra adalah mengandung feminisme Liberal yaitu adanya kesetaraan hak dan kedudukan antara pria dan wanita yaitu pada bait ke-5 puisi yang berbunyi: Engkau memang rajawali, Abang ! Tabah dan mengagumkan ! Harus kulepas engkau terbang Bila ...

Afiks meN- dan peN-

A.     Afiks meN- Penggunaan meN- sebagai lambang awalan dapat diartikan bahwa bahasa Indonesia memiliki enam awalan, yaitu me-, men-, meny-, mem-,meng-, menge- (Arifin, 2009: 30). Fungsi dari afiks meN- sebagai pembentuk kata verba (kerja) transitif meskipun ada juga yang berbentuk intransitif. 1.        Prefiks meN- direalisasikan menjadi me- Dalam perubahan prefiks meN- menjadi me- terjadi pembatalan nasalisasi sehingga menjadi /meØ-/ peristiwa ini terjadi jika bentuk dasar yang mengikuti prefik meN- berfonem awal /m/, /n/, /l/, /r/, /w/, dan /ň(ny) (Ariyanto, 2010 :72). Contoh : Prefiks Fonem Awal Bentuk Dasar Realisasi Nasal dan Realisasi Fomem Awal Hasil Ubahan meN- /m/ = m Marah Musnah Maju /meØ-/ : →[mə- +m…]      me- +m… m→ m Memarahi Memusnahkan Memajukan meN- ...

Analisis Anafora dan Katafora Pada Wacana Berita "Misteri Tewasnya Ilmuwan NASA, Dibunuh Alien ?"

1.       Pendahuluan Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, pemikiran kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan yang disertai dengan unsur segmental dan nonsegmental. Menurut Kurniawan (1999:221) dalam Darma (2009:3) bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia sehingga dalam kenyataannya bahasa menjadi aspek penting dalam melakukan sosialisasi atau berinteraksi sosial. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan berbagai berita, pikiran, pengalaman, gagasan, pendapat, perasaan, keinginan dan lain-lain kepada orang lain. Bahasa meliputi tataran gramatikal yakni mulai dari tataran fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan wacana. Berdasarkan hierarkinya, wacana merupakan tataran bahasa terbesar, tertinggi dan terlengkap. Hal ini dikarenakan wacana dibentuk oleh paragraf-paragraf, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat. Wacana yang baik adalah wacana yang memperhatikan hubungan anta...

Contoh Proposal KKN

Denpasar , 3 Agustus 2016 Nomor              : 00 2 /KKN.UNMAS/ VII /2015 Lampiran          :1 (satu) Gabung Perihal              :Permohonan Dana Kepada Yth. LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar         d i             Tempat Dengan hormat,             Dalam rangka merealisasikan program kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mahasaraswati Denpasar Angkatan XXXI X Periode I I di UNMAS dan sekitarnya dari tanggal 25 Juli 2014 s.d. 3 September 201 6 kami bermaksud untuk mengajukan permohonan dana.             Sehubungan dengan hal tersebut kami ajukan proposal permohonan dana ...

Teori Drama

A.     Sejarah Drama Kelahiran drama purba -           Upacara Primitif -           Nyanyian Penghormatan -           Mendengarkan Cerita 1.       Drama dan teater Yunani kuno -           Festival tari dan nyanyian (600 SM) -           Pemujaan dewa Dyonisius (dewa kesuburan bagi bangsa Yunani) -           Tradisi sayembara drama Tokoh drama Yunani a.        Aristoteles Penggagas tata pemanggungan drama Yunani dan hukum drama. Pemanggungan drama Yunani: -           Poeima ( toko menginginkan sesuatu ) -           Pathema ( tersiksa ...

Ejaan Bahasa Indonesia

1.  Ejaan van Ophuysen (1901-1947) Charles Adrian van Ophuijsen (Ch. A. van Ophuysen) merupakan tokoh penting dalam tonggak bahasa Indonesia. Seperti yang udah gue sebutkan sebelumnya di atas, ejaan Ophuijsen lahir dari niat pemerintah kolonial Belanda untuk menengahi keberagaman variasi bahasa Melayu yang ada di Nusantara saat itu, sekaligus memudahkan Belanda menyebarkan kekuasaan di daerah kolonisasinya. Faktor Pemicu Hadirnya Ejaan van Ophuysen Dulu, bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal BI ditulis menggunakan huruf Jawi (Arab Melayu atau Arab gundul). Meskipun bahasa ini tetap hidup di masyarakat, para sarjana Belanda menilai bahasa Melayu tidak cocok menggunakan huruf Arab karena penulisan huruf vokal seperti e , i , o ditulis sama saja saat ingin menuliskan kata yang memiliki vocal a dan u . Bagi yang tinggal di daerah Riau dan pernah mendapatkan pelajaran Arab Melayu dari sekolahnya, mungkin ngerti nih  dengan apa yang gue maksud. Sebagai ilustrasi, cob...